JURNAL

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI PEMASARAN KORAN HARIAN PAGI KENDARI POS PADA PT. MEDIA KITA SEJAHTRA KENDARI

OLEH:
SALAM BAHARI
A1A1 11042

A.   Pendahuluan
PT. Media Kita Sejahtera merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang percetakan. Perusahaan ini menerbitkan koran harian pagi Kendari Pos setiap hari kerja, yang kegiatan pemasarannya dilakukan di wilayah Sulawesi Tenggara dan di luar Sulawesi Tenggara.
Koran merupakan salah satu produk dari media masa yang memuat berbagai informasi yang meliputi berbagai perkembangan dan peristiwa, serta iklan yang hendak disampaikan kepada masyarakat. Dalam setiap jenis usaha seringkali terdapat kendala, baik pada saat produksi, pendistribusian, pemasaran„ persaingan usaha, dan lain-lain. Media penerbitan juga tidak dapat lepas dari semua itu, khususnya pada PT. Media Kita Sejahtera Kendari. Salah satu kendala dalam kegiatan pendistribusiannya adalah terlambatnya koran sampai kepada pembaca sebagai konsumen, padahal informasi-informasi yang dimuatnya sangat dibutuhkan bagi masyarakat khususnya konsumen koran itu sendiri.
Volume cetak koran Kendari Pos dari tahun ke tahun terus berkembang, demikain juga dengan jumlah penjualannya. Hal ini dapat dilihat pada jumlah penjualan sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 berikut:
Tabel 1
Volmne cetak dan penjualan koran Kendari Pos Tahun 2000-2003
Tahun
Dicetak
Terjual
2000
1.006.068
1.000.008
2001
1.119.035
1.108.000
2002
1.564.090
1.327.890
2003
1.701.000
1.563.54
Sumber : PT. Media Kita Sejahtera Kendari
Berbagai macam saluran distribusi pemasaran yang di jumpai dalam teori yang ada, pada prinsipnya merupakan rangkaian mata rantai untuk menuju kepada
tantangan konsumen akhir. Hal ini adalah suatu pertanda bahwa penyebaran informasi dari hasil produksi suatu barang dan jasa.
Berdasarkan pertimbangan inilah maka penulis mengambil obyek penelitian pada perusahaan koran Kendari Pos dan khususnya saluran distribusi pemasaran dengan judul " Analisis Saluran Distribusi Pemasaran Koran Harian Pagi Kendari Pos pada PT. Media Kita Sejahtera Kendari ".
B.  Kajian Pustaka
a.      Konsep Saluran Distribusi
1.      Pengertian Distribusi
Kata distribusi pada dasarnya berasal dari Bahasa Inggris yaitu "distribution" . Sehubungan dengan istilah tersebut maka penulis mengemukakan defenisi yang diungkap oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Suprihatin (1984 : 69) mengemukakan bahwa distribusi adalah penyaluran barang-barang dari produsen sehingga dapat diterima konsumen akhir.
Sukirno (2002 : 133) mengemukakan bahwa dalam kegiatan pemasaran distrihusi dapat diartikan penyaluran barang dan jasa sampai pada tangan konsumen. Kegiatan ini dilakukan oleh perantara seperti pedagang besar atau distributor. Dalam distribusi menyangkut dua hal, yaitu menentukan pihak yang akan mendistrbusikan barang, kemudian apakah diserahkan kepada pihak lain atau didistribusikan langsung ke konsumen.
Menurut Rangkuti (2002 :132) distribusi adalah kegiatan yang rnenyangkut tentang bagaimana produk yang ditawarkan dapat diterima oleh pelanggan sesuai dengan rencana distribusi yang telah dibuat.
Djiptono (2004 : 19) mengemukakan bahwa distribusi adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu. Perpindahan ini dapat berupa perpindahan barang jadi dari jalur produksi ke konsumen akhir dan perpindahan barang mentah dari sumber ke jalur produksi.
2.      Saluran Distribusi
Menurut Rismiati dan Bondan (2001 : 244) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumten akhir.
Menurut Candra (2001 : 148) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan terlibat dalam proses penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari point of origir, ' ke point of consumption' guna memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.
Menurut Nitisemoto (1991 : 102) saluran distribusi adalah lembaga-­lembaga distribusi atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai barang - barang dan jasa - jasa dari konsumen.
Suratno (2001 : 33) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah perangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir.
Menurut Kotler (1997 : 141) mengemukakan bahwa anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi utama:


a.       Informasi
Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, dan pelaku serta kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potcnsial yang ada dalam lingkungan pemasaran.
b.      Promosi
Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang dirancang untuk  menarik pelanggan pada penawaran tersebut.
c.       Negosiasi
Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
d.      Pemesanan
Komunikasi dari para znggota saluran distribusi ke produsen mengenai minat untuk mernbeli.
e.       Pembiayaan
Perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran.
f.       Pengambilan resiko
Penanggungan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran tersebut.
g.      Pemilikan fisik
Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

h.      Pembayaran
Pembeli membayar tagihannya ke penjual lewat bank dan institusi keuangan lainnya.
i.        Hak milik
Transfer kepemilikan sebenarnya dari sebuah organisasi atau orang ke organisasi atau orang lain.
3.      Tujuan Saluran Distribusi
Distribusi merupakan suatu kegiatan yang menghubungkan antara produsen dan konsumen. Menurut Candra (2001 : 154) tujuan saluran diistribusi adalah menciptakan utilitas bagi para pelanggan yang terdiri atas lima kategori:
a.       Utilitas tempat (place utility), yaitu ketersediaan produk atau jasa di lokasi yang nyaman dan mudah diakses pelanggan potensial.
b.      Utilitas waktu (time utility), yaitu ketersediaan produk atau jasa saat diinginkan oleh pelanggan t.ertentu.
c.       Utilitas bentuk (form utility), yaitu produk diproses, disiapkan dan siap dimanfaatkan, serta dalam kondisi yang tepat.
d.      Utilitas inforrnasi (information utility), yaitu jawaban atas pertanyaan dan komunikasi umum mengenai fitur dan manfaat produk yang tersedia.
e.       Utilitas kepernilikan (ownership utility), menyangkut negosiasi dan peralihan hak milik atas produk atau jasa yang di pasarkan dari produsen ke konsumen.

a.       Distribusi intensif
Distribusi intensif dilakukan oleh perusahaan yang menjual barang konsumsi dan barang pengganti, karena barang-barang tersebut rnempunyai sifat penyaluran yang meluas, oleh sebab itu banyak pengecer yang digunakan. Ciri-ciri barang tersebut antara lain nilai peminatnya rendah tetapi frekuensi pembeliannya relatif tinggi, sehingga perusahaan menggunakan penyalur sebanyak mungkin untuk mendekati dan menjangkau konsumen yang relatif luas.
b.      Distribusi selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih. suatu jumlah pedagang besar atau pengecer ,yang terbatas dalam suatu daerah tertentu. Penggunaan saluran distribusi ini biasanya digunakan untuk memasarkan barang baru.
c.       Distribusi eksklusif
Distribusi ekslusif ini dilakukan petusahaan dengan menggunakan hanya satu pedagang besar atau pengecer adalah pasar tersebut. Maksudnya agar produsen mudah mengadalian pengawasan terhadap produk yang disalurkan.

a.      Prosedur Menentukan Saluran Distrbusi
Penetapan pemilihan saluran dishibusi pemasaran suatu perusahaan belum tentu sama dengan pemilihan saluran distribusi pemasaran perusahaan lain, sebab saluran distribusi sangat tergantung pada situasi dan kondisi dari masing­- masing perusahaan dalam menentukan pemilihan saluran distribusi. Menurut Irawan dan Wijaya (1996:142) mengemukakan prosedur menentukan saluran distribusi adalah sebagai berikut:
1.      Mengenal bisa produk diperlukan untuk menentukan apakah suatu produk termasuk golongan barang industri atau barang konsumsi.
2.      Menentukan sitat dan luasnya pasar dapat ditetapkan setelah mengetahui siapa pembeli potensial, berapa jumlah mereka, dimana mereka berada dan bagaimana kebiasaan mereka membeli.
3.      Meninjau penyalur yang ada, dilakukan peninjauan terhadap para penyalur yang ada dan yang digunakan oleh para pesaing. Apakah kita turut menggunakan saluran mereka atau dengan harus cara lain.
4.      Analisis biaya dan laba. Dalam rnemilih saluran distribusi perlu diperhatikan saluran manakah yang mampu melakukan penjualan dalam volume yang besar dengan biaya yang relatif rendah sehingga dapat diperoleh layak.
5.      Kerjasama dan memotivasi penyalur. Kerjasama yang sebaik-baiknya harus ada antara produsen dengan para penyalur. Sebaliknya para penyalur harus melaksanakan penyaluran sebaik-baiknya.
6.      Mengevaluasi penyalur.          Produsen mengevaluasi prestasi penyalur berdasarkan tolak ukur tertentu.
a.      Jenis - jenis Saluran distribusi
Proses perpindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir atau pemakai industry dapat dilakukan melalui perantara atau tidak melalui perantar. Perantar adalah lemabaga bisinis yang berorientasi diantara produsen dan konsumen. Menurut Kootler (1997:143) saluran distribusi terdiri dari :
1.      Saluran distribusi untuk barang konsumsi
Secara luas terdapat lima macam pemasaran barang-barang konsumsi Pada masing-masing saluran, produsen mempunyai alternatif untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Perantara yang melakukan fungsi p enyaluran barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir ada tiga, yaitu agen, pedagang besar, pengecer.
            1                      2                      3                                  4                      5









KONSUMEN
 
 










Skema 1. Saluran distribusi untuk barang konsumsi
1)      Produsen          Konsumen akhir
Ini merupakan saluran distribusi yang pendek dan paling sederhana untuk barang-barang konsumen (Saluran distribusi langsung).
2)      Produsen            Pengecer         Konsumen akhir
Dalam saluran ini para pengecer membeli barang langsung dari produsen dan menjualnya kepada konsumen akhir.
3)      Produsen        Pedagang besar      Pengecer      Konsumen akhir Saluran ini disebut saluran tradisional. Banyak digunakan oleh produsen, dimana produsen hanya melayani pedagang besar.
4)      Produsen     Agen    Pengecer     Konsumen akhir Produsen juga dapat menggunakan agen pabrik, makelar atau perantara agen lainnya untuk mencapai pengecer.
5)      Produsen    Agen   Pedagang besar   Pengecer      Konsumen akhir
Untuk mencapai pengecer kecil, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara dalam penyaluran barang kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya ke konsumen atau toko-toko.
2.      Saluran distribusi untuk barang industri
Dalam penjualan barang industri terdapat empat macam saluran distribusi yang dipakai untuk mencapai pemakaian industri. Produsen sangal menggunakan kantor cabang dan cabang penjualan untuk mencapai lembaga saluran.






 










Skema 2. Saluran distnbusi untuk produksi barang industri
1)      Produsen         Pemakai industri
Saluran distribusi ini secara langsung menyangkut volume penjualan dalam rupiah yang relatif cukup besar dari barang industry dibanding dengan saluran yang lain.
2)      Produsen         Distributor industri         Pemakai
Produsen barang-barang jenis operating supplies dan accessory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasar.
3)      Produsen            Agen            Pemakai
Saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memakai departemen pemasaran, juga suatu perusahaan yang ingin memperkenalkan produk baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru atau lebih suka menggunakan agen.
4)      Produsen         Agen          Distributor industri        Pemakai
Saluran distibusi ini digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjua1nya terlalu kecil untuk dijual secara langsung.

1). Konsep Pemasaran
Menuiut Swastha (2000 : 17) konsep pemasaran adalah falfasah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Menunrt Tjiptono (200.5 : 69) berdasarkan konsep pemasaran, keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan dalam merealisasikan tujuannya ditentukan oleh kemampuan organisasi perusahaan bersangkutan dalam mengidentitikasikan kebutuhan dan kegiatan pasar sasarannya.
Sumarni dan Suprihanto (1993 : 220) mengemukakan bahwa konsep pemasaran menitik beratkan pada kebutuhan dan keinginan pembeli. Jadi, perusahaan menentukan apa kebutuhan konsumen dan mencari keuntungan serta menyaalurkan produk untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Dalam konsep pemasaran dikenal empat unsur pokok yaitu:
a.       Orientasi pada konsumen
1.      Memenuhi kebutuhan pokok (basic needs) pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2.      Menentukan kelompok pembeli yang akan dilayani.
3.      Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.      Mengadakan penelitian pada konsumen.
5.      Menentukan dan melaksanakan strategi yang terbaik.
b.      Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (intergrated marketing)
Pengintegrasian dalam kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan ikut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoodinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
c.       Kepuasan konsumen
Faktor kepuasan konsumen merupakan tujuan perusahaan, dengan demikian harus mendapatkan laba dengan memberikan kepuasan konsumen.
Dengan demikian maka konsep pemasaran mencakup pola dasar berorientasi pada pelanggan. Pasar yang terkoordinasi ditujukan untuk memperoleh profit dalam memuskan konsumen. Konsep pemasaran merupakan langkah sangat maju dalam kegiatan pemasaran dalam memberikan perhatian serta kepuasan konsumen. Hal ini merupakan falsafah bisnis bagi kelangsungan hidup parusahaan dalam memenuhi syarat pemenuhan kebutuhan konsumen.

a.      Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2002 : 26) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapat kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Menurut Mursid (1997 : 25) menjelaskan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa- jasa dari Produsen ke konsumen.
Menurut Winardi (1993 : 5) menyatakan bahwa pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan perpindahan hak milik atas benda-benda, jasa dan menimbulkan distribusi fisik mereka.
Pendapat lain oleh Sigit (1987 : 4) bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan milik dari pada barang darn jasa untuk menyelenggarakna distribusi fisiknya.

a.      Biaya Pemasaran
Berdasarkan fungsi pemasaran maka biaya pemasaran dapat dibagi menjadi: 1). Biaya pengumpul; 2). Biaya pemindahan dari produsen ke konsumen; 3). Biaya penyebaran di daerah konsumen.
Mulyadi (1993:3), mengemukakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi dan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Winardi (1993:381), memberikan pengertian bahwa biaya pemasaran mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk tujuan pemasaran meliputi biaya transport, sewa gudang, dan pengeluaran-pengeluaran yang lain yang harus dikeluarkan oleh produsen sehingga barang yang dihasilkan tiba di tangan konsumen.


C.    Metodologi Penelitian
1.      Waktu dan Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2008 sampai 7 Maret 2009 dengan lokasi penelitian PT. Media Kita Sejahtera Kendari yang terletak di jalan Malik Raya, No. 50 Kendari Sulawesi Tenggara.
2.      Jenis dan Sumber Data
1.      Jenis Data
Janis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dalam bentuk sejarah singkat perusahaan, struktur oraanisasi, laporan jumlah produksi koran, volume penjualan koran, saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari dan harga jual Koran Kendari Pos.
2.      Sumber Data
Data tersebut diperoleh dari perusaharm PT. Media Kita Sejahtera Kendari sebagai obyek penelitian.
3.      Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulim data yang digunakan dalam perelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Wawancara (interview) yaitu mengadakan wawancara langsung dengan manejer sirkulasi dan pemasaran perusahaan, bagian keuangan dan bagian umum, untuk memperoleh data syarat-syarat untuk menjadi agen, pengecer dan pelanggan koran Kendari Pos, harga jual koran Kendari Pos, jenis biaya yang dikeluarkan terkait dengan distribusi pemasaran dan Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari dalam memasarkan koran Kendari Pos.
2.      Dokumentasi (dukumentation) yaitu pengumpulan data deh,Å¡an cara mengambil data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu: data sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, laporan jumlah produksi Koran, volume penjualan koran, jumlah biaya distribusi pemasaran, volume penjualan pada setiap saluran distribusi.
4.      Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan baik data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi, selanjutnya data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif.
5.      Definisi Operasional
Definisi operasional dilakukan untuk menjelaskan pengertian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1.      Saluran distribusi pemasaran adalah saluran distribusi pemasaran yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtrra Kendari untuk memasarkan koran harian pagi Kendari Pos.
2.      Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi pemasaran yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari untuk memasarkan koran harian pagi Kendari Pos langsung ke pelanggan tanpa perantara apapun.
3.      Saluran distribusi tidak langsung adalah saluran distribusi pemasaran yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari untuk memasarkan koran harian pagi Kendari Pos melalui perantara agen dan pengecer untuk sampai kepada konsumen akhir.
D.    Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.      Gambaran Umum Perusahaan PT. Media Kita Sejahtera Kendari
a.      Sejarah singkat perusahaan
Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang penjualan surat kabar eceran yang palaksanaan panjualannya dari pintu ke pintu (door to door) dan dibantu oleh karyawan yang bekerja sebagai tenaga kerja harian. Penerbitan pertama dicetak secara sederhana yaitu dengan letter press; yang hanya tersebar di kota Kendari dan di desa-desa sekitarnya. Percetakannya pernah pindah ke Ujung Pandang tahun 1976 dengan nama tetap Media Karya.
Perusahaan percetakan Koran Harian Kendari Pos yang berlokasi di jalan Malik Raya No. 4 Kendari, didirikan pada tanggal 6 Juni 1970 dengan nama Media Karya memperoleh izin dari Departemen Penerangan Republik Indonesia dengan sifat terbitan mingguan. Dari tahun ke tahun, hasil penjualan perusahaan ini terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 1970 perusahaan ini berdiri dengan surat izin dari Departemen Penerangan Nomor 01439/SK/Ditjen.PG/SIT/1073. Pada tanggal 11 Januari 1973 berubah nama menjadi Media Kita Sejahtera Kendari. Pada awal produksinya, perusahaan mencoba memproduksi surat kabar dengan jumlah 3000 eksemplar/bulan. Produksinya didistribusikan ke daerah-daerah Sulawesi Tenggara, seperti Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Buton dan Muna, yang pengangkutannya melalui angkutan laut dan darat.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
Pada tanggal 25 Juni 1986 terbit surat izin penerbitan press Baru dari Mentri Penerangan Republik Indonesia dengan Nomor: 1915K/Menpes/SIUPPB.I/1986. Dengan terbitnya surat izin ini penerbitan surat kabar berubah menjadi harian dengan SIPP mingguan. Perusahaan juga terus menambah produksinya mengingat kebutuhan konsumen akan informas.i terus meningkat dari tahun ke tahun.
Melihat pada potensi yang ada empat kabupaten/kota tersebut cukup besar jumlahnya, maka perusahaan berusaha meningkatkan produksi surat kabar sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan perkembangan dan keinginan untuk maju, maka perusahaan bekerja sama dengan Group Jawa Pos (Java Pos News Network) tepatnya pada tanggal 4 September 1995 yang kemudian terbit menjadi harian dan berdasar Surat izin No. 42/Dirjen/PPG/K/1996 pada tanggal 12 April 1996 Yayasan Karya Pers Nasional berubah namanya menjadi PT. Media Kita Sejahtera Kendari, kemudian pada tanggal 9 September 1998 berubah status kegiatan penerbitannya menjadi harian Kendari Pos dan hal ini berlaku sampai saat sekarang.
b.      Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT.Media Kita Sejahtera menganut pola umum  yang digunakan oleh penerbitan pers. Namun struktur organisasinya memiliki karateristik tersendiri yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan Kendari Pos yang tersusun berdasarkan lini dan staf. Redaksi suatu penerbitan umumnya merupakan jantung sebuah penerbitan media massa. Struktur organisasi menjadi bagian yang menjalankan visi dan misi, serta idealisme sebuah media massa. Bagian ini tidak seperti bagian pemasaran dan iklan, yang merupakan kerja tim yang saling menunjang satu sana lain.
Pemimpin umum bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik kedalam maupun keluar. Ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya terhadap hukum kepada pemimpin redaksi sepanjang menyangkut isi pemberitaan (Redaksional) dan kepada pemimpin perusahaan penerbitan.



Skema. 3
STRUKTUR ORGANISASI
PT. MEDIA KITA SEJAHTERA KENDARI

 


b.      Data H:asil Penelitian
1.      Deskripsi Volume Cetak dan Volume Penjualan Koran Harian Pagi Kendari Pos
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah atau volume cetak dan volume penjualan koran Kendari Pos sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 terus mengalauni perkembangan. Dari perkembangan jumlah koran yang tercetak dan terjual tersebut menunjukkan bahwa keinginan atau daya baca masyarakat sebagai konsumen koran semakin membutuhkan produk tersebut sebagai sarana mendapatkan berbagai inforrnasi. Volume cetak dan volume penjualan koran Kendari Pos yang dihasilkan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari pada tahun 2004 sampai dengan 2007 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 1
Volume Cetak dan Volume Penjualan Koran Kendari Pos tahun 2004 -2007
Tahun
Dicetak
(Eksamplar)
Terjual
(Eksamplar)
Tidak terjual
(Eksamplar)
2004
1.845.558
1.757.646
87.912
2005
2.338.168
2.226.798
111.370
2006
2.922.710
2.659.636
263.074
2C07
3.799.532
3.609.592
189.940
Jumlah
10.905.968
10.253.672
652.296
Rata-rata
2.726.492
2.563.418
163.074
Sumber : Data diolah 2009


2.      Deskripsi Harga JuaI Koran Kendari Pos pada PT. Media Kita Sejahtera
Didalam memasarkan koran Kendari Pos, PT. Media Kita Sejahtera Kendari menetapkan harga yang diberikan dengan dua macam harga, yaitu untuk agen dan pengecer. Dengan ketentuan bahwa pengecer dan agen tidak bebas menentukan harga penjualan kepada konsumen, sehingga dapat memberikan intensif bagi peningkatan penjualan atau pembelian yang telah ditentukan, dengan demikian dapat merangsang setiap agen dan pengecer untuk meningkatkan volume penjualan mengetahui harga jual yang diberikan PT. Media Kita Sejahtera kepada agen dan pengecer koran Kendari Pos dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 2
Harga jual koran Kendari Pos kepada agen dan pengecer
tahun 2004 - 2007
Tahun
Harga/Eksamplar (Rp)
Agen
Pengecer
Dalam kota
Luar kota
Dalam kota
Luar kota
2004
1.550,-
1.400,-
1.400,-
1.420,‑
2005
1.350;
1.400,-
1.400,-
1.420,-
2006
1.350,-
1.400,-
1.400,-
1.420,‑
2007
1.725;
1.800,-
1.800,-
1.850,-
Sumber : PT. Media Kita Sejahtera Kendari
Berdasarkan tabel 2 diatas tampak bahwa harga jual yang ditetapkan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari untuk agen dalam kota dan agen luar kota atau Agen daerah berbeda, begitu pula harga yang diberikan kepada pengecer. Hal tersebut disebabkan atas pertimbangan bahwa untuk penyaluran koran ke daerah dibutuhkan biaya pengiriman.
Pada tahun 2004 - 2006 harga jual koran kepada agen dalam kota adalah Rp 1.350,- /eksamplar dan agen luar kota adalah Rp 1.400; /eksamplar. Harga tersebut tetap diterapkan selama tiga tahun tersebut, hal ini disebabkan karena Kendari Pos ingin memiliki konsumen yang meluas agar dapat mencapai jumlah penjualan semaksimal mungkin.
Tabel. 3
Harga jual koran Kendari Pos pada langganan dan eceran tahun 2004-2007
Tahun
Harga/Eksamplar (Rp)
Pelanggan
Eceran
Dalam kota
Luar kota
Dalam kota
Luar kota
2004
40.000,-
42.500,-
2.500,-
3.000,-
2005
40.000,-
42.500,-
2.500,-
3.000,-
2006
40.000,-
42.500,-
2.500,-
3.000,-
2007
50.000,-
52.500,-
3.000,-
3.500,-

3.    Deskripsi Biaya Distribusi Pemasaran Koran Kendari Pos
Hasil  penelitian menunjukan bahwa dalam usaha pendistribusian koran, PT. Media Kita Sejahtera Kendari menggunakan biaya pemasaran untuk membiayai kegiatan transportasi koran dari perusahaan sampai pada pelanggan, pengecer dan konsumen. Dalam penelitian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari dalam melakukan pendistribusian koran Kendari Posdapat terlihat pada tabel berikut :
No.
Jenis Biaya
Penggunaan Biaya (Rp)
2004
2005
2006
2007
1.
biaya pengiriman
8.851.000,-
8.850.000,-
9.869.000,-
10.300.000,-
2.
transportasi
5.250.000,-
5.400.000,-
5.703.000,-
5.800.000,-
Jumlah
14.101.000,-
14.250.000,-
15.572.000,-
16.100.000,-
Sumber : Data Diolah 2009


c.       Pembahasan
Sesuai dergan titik permasalahan yang dibahas pada penelitian ini yaitu Bagaimanakah saluran distribusi pemasaran yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari dalam memasarkan koran harian pagi Kendari Pos untuk menghasilkan volume penjualan, dengan demikian penulis menggunakan analisis deskriptif dan merengking saluran distribusi yang paling menguntungkan dari 3 saluran distribusi pemasaran yang digunakan pihak PT. Media Kita Sejahtera Kendari dalam memasarkan koran harian pagi Kendari Pos selama tahun 2004- 2007, dengan menyajikan jumlah penjualan koran pada tiap saluran distribusi pemasaran tersebut, Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
a.      Saluran Distribusi Tidak langsung
1.     
PT. Media Kita sejahtera
 
Saluran distribusi pemasaran koran Kendari Pos malalui saluran distribusi pemasaran :



 




Skema. 5 saluran distribusi pemasaran Kendari Pos kepada Agen
Berdasarkan skema diatas tersebut, pemasaran koran Kendari Pos yang diterbitkan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari dilakukan melalui agen koran Kendari Pos, agen kemudian menyalurkan langsung kepada pelanggan sebagai konsumen koran. Saluran distribusi ini sesuai dengan pendapat Kotler (1997:143) pada saluran distribusi untuk barang konsumsi, saluran distribusi nomor 4 yang meyatakan dalam saluran ini produsen juga dapat menggunakan agen pabrik, makelar atau perantara lainnya untuk mencapai pengecer atau konsumen akhir.
Jumlah penjualan Koran melalui saluran distribusi pemasaran ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 8
volume penjualan koran Kendari Pos yang disalurkan melalui agen
tahun 2004-2007
Tahun
Jumlah penjualan (eksamplar)
Harga /eksamplar
Nilai penjualan
Agen daerah
Agen Kota
Rp
Rp
Rp
Rp
2004
2005
2006
2007
520.112
623.700
961.094
1.070.004
534.476
823.719
900.651
3.896.036
1.400,-
1.400,-
1.400,-
1.800,-
1.350,-
1.350;
1.350,-
1.725,-
728.156.800,-
873.180.000;
1.345.531.600,-
1.926.007.200,-
721.542.600,-
1.112.020.650,‑
1.215.878.850,‑
2.824.152.750,-
Jumlah
3.174.910
3.896.036
6000;
5.775,-
6.218.407.200,-
5.873.594.850,-
Sumber : Data diolah 2009
b.      Saluran  Distribusi Langsung
PT. Media Kita Sejahtera
 
 



Konsumen
 
 


Skema. 7 saluran distribusi pemasaran Kendari Pos kepada konsumen
Berdasarkan skema diatas tersebut, perusahaan PT. Media Kita Sejahtera Kendari melakukan penjualan langsung untuk melayani konsumen, konsumen ini adalah konsumen PT. Media Kita Sejahtera Kendari yang berada di wilayah luar Sulawesi Tenggara yang berlangganan. Perkembangan penyaluran koran Kendari Pos ini memberikan jalur kerja bagi PT. Media Kita Sejahtera Kendari guna meningkatkan volume penjualan koran sebagai produknya. Saluran distribusi ini sesuai dengan pendapat Kotler (1997:143) pada saluran distribusi untuk barang konsumsi, saluran distribusi nomor 1 yang menyebutkan bahwa saluran distribusi ini saluran distribusi paling pendek clan sederhana untuk barang-barang konsumen (saluran distribusi langsung).
Yang mengakibatkan produk koran terlambat atau tidak tepat sampai kepada pelanggannya pada saluran distribusi ini karena jarak antara kota Kendari sebagai kota terbit Kendari Pas dengan wilayah langganan konsumen cukup memakan waktu untuk pengiriman, terutama untuk pelanggan yang berada di Surabaya dan Jakarta. Untuk mengetahui jumlah koran yang terjual pada saluran ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 10
Volume penjualan koran Kendari Pos yang dijual ke konsumen
Tahun 2004 - 2007
Tabun
Jumlah penjualan
(eksamplar)
Harga langganan/bu'lan
(Rp)
pendapatan
penjualan/tahim(Rp)
2004
17.576
42.500,-
14.790.000,‑
2005
22.268
42.500,-
18.870.000,‑
2006
2007
26.596
36.096
42.500,-
52.500,-
22.440.000,‑
37.800.000,‑
Jumlah
102.536
180.000,-
93.900.000;
Sumber : Data diolah 2009
c.       Sa1uran Distribusi Yang Menguntungkan
Berdasarkan hasil penelitian dari tahun ke tahun jumlah penjualan koran Kendari Pos pada tiap saluran distribusi pemasalan terus mengalami perkembangan dari peningkatan (hal ini dapat dilihat pada tabel 8-10), dengan menjadikan tahun 2007 sebagai pengamatan akhir, maka saluran distribusi pemasaran yang menguntungkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11.
Jumlah penjualan Koran Kendari Pos per saluran di stribusi pemasaran Tahun 2007

Saluran
Pendapatan Penjualan
Biaya Distribusi (Rp)
Laba Kotor (Rp)
Kota
Daerah
Kota
Daerah
Kota
Daerah 
Agen
pengecer
2.834.152.750.-
1.213.740.000,-
1.926.007.200,-
355.203.700,-
2.800.000,-
3.000.000,-
7.200.000,-
3.100.000,-
2.821.352.750,-
1.210.740.000,-
1.918.807.200,-
352.103.700,-
 Kosumen
37.800.000,-
4.505.000,-

33.295.000,-

Sumber : Data  diolah 2009
Berdasarkan tabel 11 diatas, laba kotor yang dimaksudkan adalah selisih antara pendapatan penjualan setelah diperkurangkan dengan biaya distribusi pemasaran. Saluran distribusi pemasaran yang menguntungkan adalah saluran distribusi pemasaran tidak langsung, yang disalurkan melalui agen, kemudian agen menyaurkan ke konsumen akhir. Jika, dliihat dari wilayah pemasaran maka daerah yang menghasilkan laba kotor terbesar dapat dilihat pada tabel berikut:
d.      Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Proses Belajar Mengajar
Kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi pada saat ini menuntut peningkatan profesionalisme guru sebagai fasilitator dunia pendidikan. Dimana dalam hal ini, guru seharusnya tidak hanya mempunyai pengetahuan intelektual teoritis namun juga mampu secara konseptual praktis.
Manfaat penting dati pemahaman seorang peserta didik terhadap konsep distribusi pemasaran pada perusahaan selain bertambahnya wawasan ilmu pngetahuan tentang kegiatatn distribusi dalam ini. kemampuan kognitif seorang peserta didik juga memberikan suatu keahlian baginya dalam menerapkarn pengetahuan yang dimilikinya terkait dengan kemampuan psikomotorik peserta didik seperti keahliaanya dalam menjadi pengelola usaha khususnya dalam kegiatun pendistribusian barang.
Dibangku sekolah seringkali membahas masalah distribusi yang berhuitungan dengan penyaluran barang dari produsen agar dapat sampai pada konsurnen. Maka, dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi dunia pendidikan yaitu berdasarkan kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP).
Dalarn proses belajar mengajar ymg berhubungan dengan pendistribusian barang dapat dilakukan dengan pendekatan pembelajaran bersama (kooperatif learning) dengan berbagai metode belajar, pembelajaran berdasarkan masalah (problem based introduction) dimana memusatkan pada masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Kegiatan Pendahuluan
1.      Mengucapkan salam pembukaan
2.      Guru memeriksa keadaan kelas
3.      Mengabsen.
4.      Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
5.      Motivasi
Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk berprestasi dalam belajar dengan meningkatkan daya baca dan belajarnya.
6.      Menyampaikan indikator materi yang akan dibahas
b.      Kegiatan Inti
1.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2.      Guru menyempaikan suatu permsaalahan terkait dengan materi yang akan dibahas.
3.      Guru membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang ditugaskan.
4.      Guru mendorong siswa untuk menyampaikan informasi yang sesuai dengan pemecahan masalah.
5.      Siswa mengemukakan hasil pemikirannya berdasarkan inforrnasi yang dikumpulkan.
c.       Kegiatan Penutup
1.      Guru memberikan k.esimpulan materi yang telah dibahas
2.      Guru memberikan tugas individual kepada siswa untuk diselesaikan di rumah.
3.      Guru menguaapkan salam pernutup.



E.     Penutup
1.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1.      Saluran distribusi pemasaran yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari dalam memasarkan koran harian pagi Kendari Pos adalah sebagai berikut :
a.       Saluran distribusi tidak langsung
1.      Pada saluran distribusi pemasaran ini PT. Media Kita Sejahtera sebagai produsen yang menghasilkan koran harian pagi Kendari Pos menyalurkan koran ke agen, setelah. itu agen akan mengantarkan koran ke pelanggan sebagai konsumen akhir produk tersebut.
2.      Pada saluran distribusi pemasaram ini PT. Media Kita Sejahtera menjual koran kepada pengecer. Setelah itu, pengecer akan dijual ke konsumen akhir.
b.      Saluran distribusi langsurtg
Pada saluran distribusi pemasaran ini, PT. Media Kita Sejahtera Kendari sebagai produsen menyalurkan langsung koran sabagai produknya kepada pelanggan sebagai konsumen akhir.
2.      Berdsarkan analisis saluran distribusi pemasaran yang digunakan oleh PT. Media Kita Sejahtera Kendari, saluran distribusi pemasaran yang paling menguntungkan digunakan adalah saluran distribusi pemasaran tidak langsung yang disalurkan melalui agen, kemudian agen menyalurkan ke konsumen akhir. Jika dilihat dari segi wilayah penjualan, maka kota Kendari merupakan daerah atau wilayah yang paling menguntungkan.
2.      Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka :
1.      Kepada. PT. Media Kita Sejahtera Kendari menciptakan suatu sistem pengiriman yang lebih tepat agar koran dapat diterima dan dibaca oleh pelanggan lebih cepat, serta informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secepat mungkin.
2.      Untuk dapat meningkatkan pendapatan penjualan PT. Media Kita Sejahtera Kendari, sebaiknya memperhatikan saluran distribusi pemasaran langsung dengan cara meningkatkan konsumen pada saluran distribusi pemasaran ini.
3.      Menambah jumlah halaman koran untuk meningkatkan kepuasan konsumen, baik pelanggan maupun yang non pelanggan agar dapat meningkatkan volume penjualan.
                                                     

Daftar pustaka
Assuri,sofyan. 1999. Manajmen pemasaran. Rajawali press. Jakarta.
Chandra,Gegorius.2001. pemasaran global. Andi. Yokyakarta.
Irawan dan wijaya. 1996. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi I cetakan I.BPFE. Yokyakarta.
Kotler, Philip. 1993. Manajemen pemasaran,analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian jilid I edisi tujuh. PT.FE. Jakarta
Kotler, phlip dan amstrong. 1998. Manajmen pemasaran PT. Rinake cipta Jakarta.
Kotler Philip. 2002. Manajemen pemasaran .PT. Prenhalindo. Jakarta.
Marwan. 1991 intisari manajemen pemasaran. Remaja rosda karya. Bandung.
Muliyadi, 1993 pembangunan pertanian. Usaha nasional. Surabaya.
Mursid, M. 1997. Manajemen pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Nitisemito, Alex. A 1991. Marketing, Cetakan ke VII. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nurlan, 1986. Pemasaran Produksi Pertanian. UNHAS. Makasar.
Rangkuti, prediy. 1999. Manajemen Pemasaran. Salembe Empat. Jakarta.
Rismiati, Catur dan Bondan,Sunarto. 2001. Pemasaran Barang dan jasa. Kanisus. Yokyakarta.
Sigit suhardi. 1996. Marketing praktis. Anometer. Bandung
Soekardi, 1989. Prinsip Dasar Manajemen Hasil-Hasil pertanian Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press. Jakarta.